ANGKATAN II MM_UNISBA

Selasa, 04 Agustus 2009

Manajemen Keuangan

Ruang Lingkup Manajemen Keuangan


Definisi MK/Financial Managemen/Pembelanjaan:

· Manajemen yang mengkaitkan pemerolehan (acquitition), pembiayaan /pembelanjaan (financing) dan manajemen aktiva dengan tujuan secara menyeluruh dari suatu perusahaan.

· Keseluruhan aktivitas yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana dan menggunakan /mengalokasikan dana disebut pembelanjaan perusahaan dalam ari luas (business finance) atau manajemen keuangan (financial management) .

· Pembelanjaan dalam artian sempit ( pembelanjaan pasif / pendanaan /financing) adalah aktivitas yang hanya bersangkutan dengan usaha mendapatkan dana saja

Peranan MK dalam perusahaan (Peluang karier dalam MK):

· Bertanggung jawab terhadap tiga macam keputusan pokok manajemen keuangan (pemerolehan (acquitition), pembiayaan /pembelanjaan (financing) dan manajemen aktiva secara efisien)

· Meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat.

· Menghadapi tantangan dalam mengelola aktiva secara efisien dalam perubahan yang terjadi di lingkungan :

Ø persaingan antar perusahaan,

Ø perekonomian dunia yang tidak menentu,

Ø perubahan teknologi

Ø tingkat inflasi dan bunga yang berfluktuasi

Keputusan MK:

· Keputusan Investasi (investment decision) :

Keputusan yang paling penting dalam tiga keputusan MK. Keputusan ini meliputi penentuan aktiva riil, macam/jenis aktiva yang dibutuhkan untuk dimiliki perusahaan,

Keputusan ini sangat berpengaruh terhadap besarnta rentabilitas investasi ( return on investment) dan aliran kas perusahaan untuk waktu-waktu yang akan dating.

· Keputusan Pendanaan (IFinancing Decision):

Keputusan yang berkaitan dengan bagaimana mendapatkan dana yang akan digunakan untuk memperoleh aktiva riil yang diperlukan.

· Keputusan Manajemen Aktiva (Assets Management Decision)

Keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan/penggunaan aktiva dengan efisien (biasanya lebih memperhatikan manajemen aktiva lancar (kas, piutang dan sediaa)

Tujuan MK (disesuaikan dengan sasaran/tujuan perusahaan):

Perkembangan sasaran/tujuan perusahaan:

· Tujuan tradisional àmemaksimumkan laba (tdk relevan lagi)

dengan alasan memaksimumkan laba berarti tdk mempertimbangkan nilai waktu uang, risiko dan return masa datang tidak dipertimbangkan, kebijakan dividen tidak dipertimbangkan

· Memaksimumkan kesejahteraan pemegang saham melalui memaksimumkan harga pasar saham perusahaan. à tujuan yg lebih tepat/relevan.

dengan alasan harga pasar mencerminkan evaluasi pasar terhadap prestasi perusahaan saat ini dan masa yad, mempertimbangkan kapan return diterima, jangka waktu terjadinya, risiko dari return dan kebijakan dividen.

Fungsi MK:

· Fungsi penggunaan dana (Allocation of fund)

Ø Keputusan investasi/Capital budgeting

Ø Pembelanjaan aktif

Ø Bagaimana menggunakan dana secara efisien

Ø Alokasi ke AL & AT (aktiva riil)

· Fungsi mendapatkan dana ( Raising decision/obtaining of funds)

Ø Keputusan pembelanjaan /Finance decision

Ø Pembelanjaan pasif

Ø Bagaimana memperoleh dana yang paling efisien (murah)

Ø Tercermin di neraca sisi pasiva

Sejarah Perkembangan Keuangan :

Disiplin keuangan mengalami perkembangan dari disiplin yang deskriptif menjadi makin analisis dan teoritis (sumbangan dari ekonom sangat besar). Dari yang lebih menitik beratkan dari sudut pandang pihak luar menjadi berorientasi pengambilan keputusan bagi manajemen.

Tahun

Perkembangan

1900-an

Istilah manajemen keuangan mulai muncul sebagai suatu bidang ilmu yang terpisah dari ilmu-ilmu lainnya.

1920

Capital budgeting dirumuskan. Model ini menjelaskan perlunya memperhatikan nilai waktu uang sewaktu melakukan keputusan investasi. Kesulitan dalam penentuan tingkat bunga layak untuk menghitung present value. Capital budgeting sebagai dasar perkembangan teori penilaian (valuation)

1929-1933

Terjadi kelesuan perekonomian (resesi) sehingga mengakibatkan kegagalan bisnis di berbagai sektor. Pada saat resesi tersebut, peranan manjemen keuangan memfokuskan analisisnya pada masalah-masalah kebangkrutan dan reorganisasi. Pada saat inilah MK telah bergeser perannya dari masalah pencarian dana untuk pembiayaan dalam melakukan merger, konsolidadi dan pendirian perusahaan baru ke masalah struktur modal yang menganalisis perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri.

1940-1950

MK mulai dipelajari oleh masyarakat secara lebih luas. MK tidak hanya mengatur masalah bagaimana memperoleh dana dan struktur modalnya, namun telah mempelajari bagaimana menggunakan dana secara efektif dan efisien.

Tahun

Perkembangan

1950

Harry Markowitz merumuskan portfolio theory, yang kemudian dikembangkan oleh Sharpe, Lintner, Treynor, pada tahun 1960 an dengan Capital Asset Pricing Model (CAPM). Teori dan model tersebut berguna untuk merumuskan risiko yang relevan untuk investasi.

1960-1970

Ilmu MK mengalami suatu pembaharuan pada sisi hutang (liabilities) dan modal sendiri yang berada disisi kanan laporan neraca. MK memfokuskan pada penetapan kebijakan dan pengambilan keputusan yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

1970

Muncul Arbritage Pricing Theory dan Option Pricing Theory. Teori pertama memberikan alternatif (selain CAPM) untuk menaksir harga aktiva. Sedangkan teori kedua menjelaskan bagaimana suatu opsi (pilihan) ditaksir nilainya.

Perkembangan Teori Keuangan

· Teori Pasar Modal Efisien (Efficient Capital Market Theory)

Efisiensi pasar modal ini bukan efisien dalam arti administrasi keuangan , tetapi efisien secara informasional. Artinya : bahwa harga-harga sekuritas yang ada di psar modal mencerminkan informasi relevan yang mempengaruhi harga sekuritas tersebut. Asumsi tersebut mengacu pada hiposesis pasar efisien (Efficient Market Hypothesis, EMH).

Efisiensi pasar modal memiliki karakteristik sbb:

a. Tidak ada biaya transaksi baik transaksi pembelian maupun penjualan

b. Tidak ada pajak

c. Pasar bersifat persaingan sempurna, artinya banyak pembeli dan penjual

d. Pembeli maupun penjual bertindak sebagai price maker (penentu harga)

e. Baik individu maupun perusahaan memiliki akses yang sama ke pasar modal.

f. Informasi yang berhubungan dengan pasar modal tersedia untuk semua pelaku pasar dan mereka memiliki harapan yangs sama.

Untuk mencapai kondisi yang efisien secara informasional, ada 4 syarat :

a. informasi harus dapat diperoleh tanpa biaya dan tersedia bagi semua pelaku pasar modal pada saat yang sama.

b. Pelaku pasar modal secara individu tidak dapat dan tidak mampu mempengaruhi harga saham.

c. Semua pelaku pasar modal bertindak secara rasional

d. Tidak ada biaya transaksi, pajak dan hambatan-hambatan transaksi lainnya.

Efisiensi pasar modal dapat dibagi menjadi 3 bentuk :

a. Efisiensi bentuk lemah (weak-form efficiency), menunjukkan bahwa harga sama dimasa yang akan datang tidak dapat di prediksi hanya menggunakan data harga saham yang lalu.

b. Efisiensi bentuk setengah kuat (semi strong-form efficiency), menunjukkan bahwa harga saham yang terjadi merefleksikan atas informasi yang dipublikasikan.

c. Efisiensi bentuk kuat (strong-form efficiency), menunjukkan bahwa harga saham yang terjadi merefleksikan atas informasi yang dipublikasikan maupun informasi yang tidak dipublikasikan.

· Teori Struktur Modal (iCapital Structure Theory)

Struktur modal merupakan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri.

Teori ini pertama kali dikenalkan oleh Franco Modigliani dan Merton Miller (tahun 1958), mengemukakan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dimasa yang akan dating tidak dipengaruhi oleh besarnya struktur modal (dengan asumsi tidak ada pajak).

Tahun 1963, Modigliani – Miller mempublikasikan teorinya yang kedua tentang Struktur modal dengan memperhatikan pajak. Adanya pajak maka nilai perusahaan yang tercermin pada harga saham dipengaruhi oleh struktur modal .

· Teori Diskonto Aliran Kas (Chasflow Discounted Theory)

Teori ini mendasarkan diri pada konsep nilai waktu dari uang. Aliran kas yang diterima pada masa depan dapat dilihat sekarang dengan menggunakan factor diskonto (misalnya berupa bunga)

· Teori Portofolio (Portfolio Theory)

Dicetuskan oleh Harry Markowitz (Father of modern portfolio theory). Teori ini menyatakan bahwa resiko dapat dikurangi dengan cara mengkombinasikan asset ke dalam suatu portfolio. Investor dapat mengurangi resiko atas investasinya dengan cara menanamkan dananya pada berbagai saham Diberbagai pasar saham/berbagai saham di suatu pasar saham (bursa)

Teori ini belum menyebutkan secara jelas.hubungan antara hasil dan resiko investasi. Teori portfolio kemudian disempurnakan oleh William Sharpe dengan mengembangkan Teori Keseimbangan yang menghubungkan antara resiko dan hasil yaitu dengan Capital Assets Pricing Model (CAPM), yang menjelaskan bahwa return suatu saham merupakan fungsi dari tingkat keuntungan bebas resiko (risk free rate), tingkat keuntungan yang disyaratkan atas portfolio pasar (market return) dan koefisien beta (β).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar